4 Sept 2013

Simulasi Reklamasi?

Akhir-akhir ini isu Reklamasi terus berhembus kencang. Berbagai penolakan maupun dukungan data dari berbagai arah, seketika masyarakat Bali yang terkenal "koh ngomong", menjadi aktivis. Memang seperti itulah yang seharusnya, ini Baliku dan juga Balimu, mari kita jaga semua yang ada di dalamnya.

Reklamasi Pulau Pudut.
Mari kita sedikit me-review rencana Reklamasi dari Pak Gubernur. Rencana reklamasi akan dilakukan di Teluk Benoa tepatnya di Pulau Pudut seluas kira-kira 800 Ha. Nantinya pulau baru ini setengahnya untuk daerah hijau dan sisanya untuk daerah produktif. Adapun alasan lainnya yang "kone" nantinya pulau baru ini akan melindungi Bali dari Tsunami. Berbagai kecaman muncul dari aktivis, masyarakat, hingga musisi. Tepat tanggal 16/8/2013, Gubernur resmi mencabut SK Reklamasi.

Perjuangan belum usai.
Sangat melegakan mendengar SK Reklamasi telah dicabut dan hasil studi LPPM UNUD menunjukkan Reklamasi tidak layak serta tidak diperkenankan dilanjutkan. Tapi apakah perjuangan kita sudah usai disini?
Belum, ini baru halaman awal membangun Bali kita. Membangun Bali bukan hanya sekedar teriak-teriak menolak Reklamasi. Lihatlah semakin banyak hotel yang mulai dibangun di Bali, apalagi di daerah Barat yang sedang ada proyek besar-besaran. Apakah sudah memenuhi standar AMDAL? Apakah ada pengolahan limbahnya?
Jangankan hotel yang limbahnya notabene kebanyakan limbah rumah tangga, pabrik-pabrik dengan limbah berbahaya yang sudah berdiri kokoh pun masih luput dari pengawasan.

Salah satu pabrik di seputaran Bypass Ngurah Rai-Denpasar Selatan 


[Spot limbah] Pembuangan limbah langsung ke sungai.
15 meter dari sumber limbah


50 meter dari sumber limbah
Gambar-gambar diatas menunjukkan kombinasi piciknya investor, lengahnya masyarakat, dan ketidakpedulian pemerintah. Bayangkan limbah semen yang dibuang langsung ke sungai selain berdampak rusaknya ekosistem, juga akan menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai. Tentu kita tak ingin dikenal dunia karena satu-satunya yang (akan) punya sungai beton. Lihatlah sedang terjadi "simulasi reklamasi"!




Lama-kelamaan kita harus mulai berfikir, Reklamasi mungkin sudah digagalkan, tapi lihatlah sisi lain Bali yang mulai digerus. Sadarlah semeton Bali!





0 comments:

Post a Comment

 
;